Pages

RSS

Welcome to my Blog
Hope you enjoy reading.

Minggu, 21 Juli 2019

Sladder (14) Jouska

Kepo.
Bukanlah hal yang buruk sesungguhnya. Apa hal yang bikin kamu tertarik untuk Kepo? Mantan? Gebetan? Gosip?


K.E.P.O
Knowing Every particular Object 





Kepo gak sepenuhnya buruk. Asal sesuai takaran. Yang sedang-sedang sajaaa (you sing you lose #pfft). Nah sekarang saatnya mengarahkan kepo kita ke hal yang baik. Contohnya nih, ga pernah setertarik itu dengan media sosial sampe ketemu @jouska_id.








Jouska_id
Siapa sih Jouska ini?
Jouska adalah suatu agen konsultasi dengan slogan 'A Walk Independent Financial Adviser' yang mulai hip sekarang ini. Entah mereka yang 'tertampar' dengan paparannya, atau yang hanya numpang lewat supaya ikut trend, bahkan mungkin kebanyakan justru silent reader yang justru menerapkan apa-apa pembahasan jouska. Wah ilmuwan/penceramah harus belajar nih sama jouska supaya apa yang disampaikan dari segala aspek bisa diterapkan pendengarnya. Hihihi

Financial Adviser sesungguhnya sudah tercoreng namanya di dalam benakku. Sangat menyukai financial adviser pada saat awal belajar Edufina (education financial). Seperti merasa, inilah aku. Merasuk dan meresap ke dalam hati sanubari hingga jantung #eh. Tapi dalam aplikasi kehidupan nyata, financial advisor tak sebaik itu. Terlalu dikejar target, atau tak memahami produk dan klien. Entahlah. Semua disamaratakan. #patahhati

Lalu, beberapa teman follow akun ini berjamaah (Mungkin karena merasa boros sampai gabisa menabung karena tagihan kartu kredit tiada henti) hingga kisah 'Siti Khadijah' seakan mengajakku bergabung menjadi silent reader #hahaha. Sebagai pecinta cerita beralur, Jouska berhasil meraih hatiku. Seperti jatuh cinta kembali. Hingga kini follower nya bertambah banyak.

Edukasi finansial bukan hal tabu bagiku (entah dengan pasangan nantinya) karena pada dasarnya sudah ontrack, jadi tambahan pengetahuan sana-sini cukup menambal pengetahuan yang ada. Semoga kedepannya jangan terjadi "Money is more taboo than sex"

Back to Jouska.
Mungkin Jouska bukanlah financial adviser yang paling top. Mungkin juga Jouska bukan pioneer walaupun mengilhami munculnya adviser se-tipe. Tapi marketing Jouska itu keren banget. Ibaratnya jualan produk itu gaperlu sampe endorse influencer terkenal (walaupun sekarang beberapa influencer banyak yang ajak join) dan gak perlu testimony segala. Cukup campaign dan sedikit cerita kisah nyata macam sinema 'hidayah' dalam versi keuangan yang tentu saja sudah diadaptasi sedemikian rupa.

Kisah 'hidayah' inilah yang mengajakku ingin tau bahwa banyak kisah-kisah sejenis di kehidupan ini di luar drama-drama percintaan yang muncul di kehidupan nyata. Banyak pejuang-pejuang di luar sana yang kurang beruntung (maklum anaknya melodrama). Bahkan seringkali mengembalikan kita ke realitas. Berpikir sejenak mengenai target masyarakat terhadap kita, misal uda sudah punya mobil belum? Sudah punya rumah belum? Sudah nikah belum? #ehsalah, dan target masyarakat lainnya yang kadang bikin telinga gatal.

Seperti sudah tau pasarnya, Jouska membuat campaign-campaign yang cukup membantu pemerintah saat ini. Tapi cukup bagus sebagai reminder follower setia. Etapi, kalo bahas stockgasm suka tiba-tiba sakit kepala #eh. Bahkan, feed Jouska ini cantik bak influencer kenamaan. Keren adminnya dan pembuat konsepnya. Selamat untuk Jouska yang lagi Hype belakangan ini semoga terus sukses dan tetap kreatif, inofatif dan tetap menjadi independent.


Jouska

Pada saat kondisi ketika kita berbicara dengan diri kita sendiri di dalam pikiran kita, dan tentu saja hanya diri kita sendiri yang mengetahui.
Berdistraksi.




Source:
psyline.id


Rabu, 17 Juli 2019

Bandara Baru (Lagi!)

Jalan Menuju Kertajati #bukanmobilsaya


Dulu, Bandung adalah kota yang pernah menjadi cita-cita untuk kudatangi. Sekali menginjakkan kaki di Bandung, ternyata Bandung memanggilku lagi dan lagi dengan caranya. Masih belum move on, terakhir, Bandung memanggilku dalam sebuah longtrip pada short-escape ku.

Juli 2019 Bandung memanggilku melalui Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka. This is a first airport by Governor! Alias tingkat provinsi. Sempat terkagum-kagum sebelum menemukan fakta bahwa sudah ada bandar udara Abdul Rachman Saleh Malang yang juga dikelola provinsi. Trend ternyata tidak hanya sekedar fashion dan makanan saja pemirsa. Mungkin trend juga mulai bergeser ke kepemilikan bandar udara oleh provinsi setelah sebelumnya Bupati dan Walikota berebut mengkaji wilayahnya sebagai 'pasar' yang baik untuk pembangunan bandar udara. Sesuatu yang dianggap menjanjikan sebagai penambah income dan peningkatan ekonomi daerah.


Yakin??
Pada kondisi saat ini dimana okupansi, di peak season bahkan, turun mencapai 24 atau 40 persen tentu saja membuat Angkasa Pura sebagai pengelola bandar udara memutar otak.

Apakah ini buruk? Ya dan Tidak.
Buruk tentu saja bagi dunia penerbangan karena bisa jadi terlewat dalam forecasting mereka walaupun ada juga yang melihat peluang lain. Yang pasti dibidang pengangkutan dan perhubungan darat dan air kondisi ini menjadi trigger bagi mereka untuk kembali bergeliat dan berinovasi. Bisa jadi perekonomian di daerah pekerja terjadi kenaikan juga.


Kembali lagi ke bandar udara milik provinsi. Setelah hampir di setiap kota berlomba-lomba memiliki kemewahan bandar udara kini saatnya provinsi yang ingin merasakan kemewahan pendapatan dari kepemilikan bandara yang tentu saja tidak dibangun pada lokasi kota besar. Oiya, next bakal di resmikan juga lho Yogyakarta International Airport di Kulonprogo. Udah tau kan? Lokasinya lagi-lagi bukan di kota besar, apalagi alasannya selain untuk memacu peningkatan dan pemerataan perekonomian daerah. Apalagi sesuai Perda No 22 tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029 tertulis bahwa Majalengka akan diarahkan menjadi Aerocity dan menjadikan Bandar Udara Kertajadi sebagai Pusat Persebaran Sekunder menggantikan Bandar Udara Husein Sastranegara yang jadi Pusat Persebaran Tersier alias jumlah penerbangan dan jarak terbangnya lebih sedikit. Eh, tapi kenapa tahun 2016 kemaren bandaranya diperbaiki dan dikembangkan?


Ingat! Planner hanyalah merencanakan. Tetap ada pemangku kewenangan yang membuat kebijakan gaes. Ini tuh ibarat kita sebagai makhluk Tuhan hanya bisa berencana, gitu gak sih? Hehe


Terlepas dari alasan dan kontroversi Bandara Kertajati dibangun, gampang gak sih mau kesana? Sejauh ini bandara terjauh dari pusat kota adalah Bandara Soekarno Hatta (kayaknya?) karena walaupun Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru dan Bandara Supadio Pontianak jauh tapi akses cukup lapang (baca: untuk kendaraan pribadi. Karen untuk kendaraan umum masih sulit di Borneo). Bandara Kertajadi ini mengingatkanku untuk menempuh jalur darat dan udara (untungnya ga perlu nyebrang melalui kapal ferry yah! Fyuuuh) sebelum mencapai kota tujuan. Perjalanan hampir 200km menuju bandara (dari pusat kota Bandung) yang ditempuh sekitar 3 jam yang 90% nya melalui tol #tears.

Beruntungnya pemerintah menyediakan fasilitas transportasi darat menuju pusat kota. Dan beruntungnya gratis! Terima kasih Pemerintah! Saranghaeyo #hug. Setelah sebelumnya ditetapkan akan gratis selama sebelumnya akhirnya seminggu setelah launch di tetapkan gratis menjadi 1 tahun! Lumayan hemat budget bagi penumpang dari arah Bandung. Suatu pancingan yang cukup bagus untuk mendukung terwujudnya Aerocity di Majalengka.

Thanks damriindonesia

Plusnya lagi nih,, beberapa penerbangan yang dialihkan dari BDO ke KJT mengalami penurunan harga. Bukan penurunan sih sebenernya, hanya kembali ke harga asal (yang bukan tarif bawah juga kayaknya T.T). Bandaranya bagus dan luas walaupun belum seluruhnya dapat dioperasikan.

Minusnya setidaknya harus menyiapkan waktu 4 sd 6 jam sebelum keberangkatan untuk bisa naik bus gratis. Jadwal keberangkatan dan tarif normalnya bisa di cek di IG @damriindonesia ya. Nah, jika selanjutnya sudah bisa terintegrasi dengan transportasi lain seperti kereta cepat baik dari pusat kota Bandung maupun dari daerah lain bakal oke tuh. Eh, tapi tunggu hasil pengkajiannya aja deh untuk impact nya.


Semoga ke depannya perhubungan di Indonesia semakin terintegrasi dan semakin maju bukan hanya jadi trademark aja.

Oiya, ke Bandung ngapain aja? Jangan kepo deh! #hehe




Source:
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20171130220816-92-259399/sempat-dicoret-bandara-karawang-siap-dibangun-2032
https://m.detik.com/finance/infrastruktur/d-4511636/sejarah-panjang-bandara-kertajati-yang-masih-sepi