Pages

RSS

Welcome to my Blog
Hope you enjoy reading.

Rabu, 09 Desember 2020

Pandemonium’s Journal: Mahal kita!

 

Pernah ga sih punya temen yang pinter bahasa asing ‘cuma’ gara-gara doi sering main games sedari dini. Kalo nemu yang kaya gitu tuh rasanya super duper iri ga sih?? Kaya iri, dengki, donkol jadi satu gitu gak sih? Rasanya pengen bilang ke diri sendiri “kenapa ga tau kaya gitu dari dulu sih?” nah, kalo sekarang nih mau mulai kaya gitu tu ya rasanya kaya “duh, kayaknya otak sudah mulai tidak bisa mengakomodasi nih” ato kalo ga “duuuuh, kalah mulu inii gimana belajarnya kalo udah dongkol duluan. Huhuhu”

Jadinya malah nge-judge diri sendiri atas ketidakmampuan itu. Tapi sesungguhnya itu bukan excuse ya, karena di usia yang mulai menu ini di circle ku juga masih ada yang bersemangat ikut course bahasa asing kok. Hahaha. Dasar aku! ψ(._. )>

Ternyata sering mendengarkan lagu dan nonton TV adalah koentji! Infonya sih, ada temen yang exchange terus nonton TV disana 3 bulan sudah paham alur cerita dengan baik dan benar. Mulailah dipilih lagu-lagu dan acara TV yang sekiranya bikin enjoy udah gitu didukung juga sama kondisi diminta mengurangi aktivitas di luar. “sekalian deh belajar bahasa asing lain yang dulu pernah belajar tapi ga bisa dan sekarang lupa” pikirku. Bayangkan sekali dayung sejuta pulau terlampaui. Harapan kan boleh sejauh mendayung kan ya. Tapi ternyata daku terjebak!



Terjebak kemana lagi kalo bukan ke Abang Daniel Padilla gara-gara nonton Can’t Help Falling in Love jadi keterusan nonton film-film lainnya deh. Baru tau juga kalo si Abang ternyata actor heitss (ga cukup klao Cuma ‘hits’ aja) di negaranya. Saking seru sama alurnya dan keterusan itulah jadi paham beberapa bahasa si abang gara-gara sering ngikutin gaya bicara abang yang campur bahasa Inggris (jadi tau sepatah-sepatah gitu deh) mulai dari Ako, ito, sama-sama, salamat, anak, dan beberapa kata-kata lainnya.

Tak apalah gagal belajar 1 hal tapi menemukan hal lain. Ibrata kata tersesat tapi menemukan kesenangan lainnya. Yang pasti, Salamat Abang Daniel! Mahal kita! (○ 3′○)


source: @supremo_dp

Sabtu, 28 November 2020

Ditipu Investasi (5): Nabung Emas

 

“Kak, ku main saham kok rugi terus ya? Huhu”

 

Kira-kira apa jawabanmu?

“wah kamu perlu download aplikasi ini nih, kamu bisa blablabla. Cuan deh pasti”

“kamu harus belajar lagi tuh, coba pelajari ini blablabla”

Itu jawaban jikalau menjadi manager investasi ataupun sudah expert

Jikalau ternyata tergolong dalam konservatif people dalam investasi?

Tinggalin aja.

 

Mungkin ada yang sebel dengernya. Tapi sebagai orang yang tidak memiliki waktu untuk menganalisa, kenapa kita tidak memilih jalur yang tidak menghabiskan energi dan waktu kita sehingga kita bisa produktif di tempat lain.

Karena produktif adalah koentji

 

Sepertinya lembaga keuangan cukup banyak yang melek digital terbukti dengan banyaknya fintech yang muncul dan dengan fitur-fitur menggiurkan untuk dipilih. Terlepas dari ‘manisnya’ promosi yang gencar dilakukan.

 

Salah satu fintech yang sedang kucoba adalah Pegadaian digital. Kenapa pegadaian? Karena Emas.

Emas di masa pandemic ini semakin menjadi primadona karena harganya yang meroket tajam. Walaupun berdasarkan hasil research meningkatnya harga emas pada periode-periode sebelumnya sebanding dengan menguatnya dollar alias dari asalnya sebenernya ga naik banyak tapi menjadi naik di Indonesia karena rupiah melemah. Tapi kenapa engga di coba? Toh harga emas cenderung menguat dari waktu ke waktu.

Ada 3 tempat yang cukup kupercaya terkait emas, Antam, Bank Syariah Mandiri, dan Pegadaian. Nah, pegadaian terpilih karena memiliki fitur nabung emas. Karena akutu tipikal yang beli sejumput-sejumput kalo butuh uang dijual lagi #eh. Apalagi sekarang udah ada digitalnya, semakin membantu jiwa-jiwa mager ini deh. Menurutku, pegadaian ini cukup bisa mengakomodasi kebutuhan penggunanya sih dengan meluncurkan pegadaian digital. Yah, ibarat kata meluncurkan mobile banking untuk memudahkan transaksi ya.

Sebagai konservatif people tentu saja bukan all fitur yang dipilih. Cukup fitur yang menurut hati, jiwa, dan raga ini aman dan mudah diakses tidak lain dan tidak bukan adalah nabung emas. Setelah beberapa hari pakai, ternyata dari awal registrasi cukup mudah hanya memasukkan data sesuai ktp dan memilih kantor padanan pegadaian untuk buka rekening dan ambil buku tabungan. Mau nabung juga cukup mudah, mau sesuai nominal uang yang kita punya atau sesuai jumlah gram yang dimiliki. Sesuai budget lah pokoknya. Skemanya kurang lebih seperti pembelian reksadana gitu deh. Udah gitu bisa dibeli dari jam 2 pagi sampe 10 malem! Cukup panjang untuk ukuran menabung dengan konversi ke bentuk lain. Untuk reksadana/ saham saja ga sampai selama itu. Jadi bisa deh beli after office hour.

 

Yah, tentu saja ada beberapa yang kurang maksimal kurasakan. Karena malas aktivasi G-cash karena malas video call dengan customer servicenya jadi deh terpaksa harus menggunakan virtual account yang tentu saja kena charge. Huhuhu. Untungnya banyak pilihan bank yang bisa dipilih

 

Karena masih baru tentu saja belum nyoba experience nyairinnya dong dong dong. Mari doakan ku diberikan banyak rejeki dan kesehatan yok biar tetep sehat dan tetep bisa nyobain fintech-fintech lainnya yaaaa. Supaya tetap sehat dan tetap bisa jalan-jajan lagi. hihihi



Pandemonium’s Journal: Checkout

 

Bedroom situation

πŸ‘©πŸΎ: wah, lagi belanja nih

πŸ‘§: Hehe. Iya nih, lagi cari kado

πŸ‘©πŸΎ: Ku juga nih. Kira-kira checkout kapan ya?

πŸ‘§: Lah, belanja juga? πŸ˜…

 

Cellphone situation

πŸ‘©πŸΌ: pengen belanja nih, bingung

πŸ‘§: Oh, belanja apa? Sini dicarikan.

πŸ‘©πŸΌ: Blablabla (sebut belanjaan)

πŸ‘§: (screenshoot keranjang belanja ecommerce lalu kirim) ini cukup?

πŸ‘©πŸΌ: Nambah blablabla dooong

πŸ‘§: buset, personal assistant nya sekarang lintas kota yak

 

Another Bedroom situation

πŸ‘§: kayaknya tadi ada paket dateng ya?

πŸ‘©πŸΎ: iya baru dateng

πŸ‘§: unboxing dooong, pleaaaaase (with puppy eyes)

πŸ‘©πŸΎ: ok

*unboxing*

*komentar*

*trial barang*

πŸ‘§: tenkiu, balik dulu ya

πŸ‘©πŸΎ: …

 

Living room situation

πŸ‘Έ: Nonton film apa nih kita?

πŸ‘§: Yang itu aja (sebut judul)

*mulai nonton film*

πŸ‘Έ: Cariin jodoh dong,,

πŸ‘§: (bingung) eh, gimana?

πŸ‘Έ: …

*balik nonton film*

πŸ‘§: Mendingan beli yang ini apa yang ini? (nunjukin keranjang belanja)

πŸ‘Έ: Lucuan yang ini kayaknya

πŸ‘§: Ok thanks

*nonton film lagi*

πŸ‘Έ: Wah, si itu nikah. Masih kecil lho padahal (sambal lihat socmed)

πŸ‘§: Oooh, emang udah ketemu jodohnya aja

πŸ‘Έ: Gimana iniiii 😭

πŸ‘§: Gimana apanya?

πŸ‘Έ: Adek-adek kita (maksudnya yang usianya lebih muda dari kita) lagi sibuk nyari dekor prewed kita kok pusing checkout belanjaan mulu

πŸ‘§: 😭

Pandemonium’s Journal: 2020 Rewind

 

Bulan ke Sembilan semenjak coronavirus ‘happening’ di Indonesia atau setidaknya setahun sudah virus ini menjadi objek perbincangan di segala lini kehidupan. Bahkan kini kita telah sampai pada era kebiasaan baru walaupun nampaknya belum akan ada penurunan jumlah yang terkonfirmasi positif. Pastilah sudah banyak kebiasaan yang berubah di era kebiasaan baru ini. Mulai happening virus ini -sebagai millennial penuh kekepoan dan bahan gibah alias bahan perbincangan di kehidupan bersosialisasi untuk mewujudkan keingintahuan serta kenyambungan perbincangan dengan siapa saja- tentu saja kita banyak mencari tahu update terbaru terkait penyebab awal hingga kondisi terkini. Seperti haus akan informasi, tentu saja semua berita kita serap tanpa tau berita tersebut berdasarkan fakta, kesalahan penafsiran, hingga hoaks.

Waktu terus berjalan hingga mual dan kecemasan muncul ketika mendengar mengenai pandemi ini di media hingga mulai memfilter berita serta mengalihkan banyak aktifitas mengganggu kecemasan (Quarantine day xxx) untuk mendistraksi. Namun, sudah sedekat apa virus ini di kehidupanmu? Sudah sedekat rekan satu lingkungan terinfeksi, atau sedekat seluruh anggota keluarga wajib swab karena indikasi kontak dengan penderita? Mungkin nantinya virus ini akan bermutasi ataupun tubuh kita memiliki immunity namun kondisi saat ini adalah kondisi ketika 1 abad yang lalu virus influenza adalah pandemi, bukan virus yang sudah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semakin waktu berjalan semakin membuka mata pula terhadap nyatanya kesehatan mental. Tidak melulu mengenai depresi, bunuh diri, atau mungkin bahkan sakit hati(?) Beberapa dari kita memang butuh untuk menerima supaya bisa menyembuhkan hati dan berdamai dengan keadaan. Banyak memang masalah hati yang mengganggu aktifitas kehidupan bahkan penerimaan terhadap orang lain. Dalam keadaan lebih buruk akan menuju stress dan depresi, namun ternyata kecemasan berlebihan juga bisa amat sangat mengganggu.

Tahun 2020 sudah hampir usai, ketika semua harapan hampir pupus mari kita terus berdoa untuk Kesehatan dan kewarasan kita.

Kawan, lihatlah ke depan
Dunia terbentang panjang
Kita lewati halang dan rintangan

_pee wee gaskin – ikut aku ke bulan_

 

Sudah pulangkah Anda tahun ini



Sabtu, 31 Oktober 2020

Doodling

 



Gambarnya udah cukup nyeremin belum??

Akhirnya terbit juga gambar pertama pake pen, walopun belum 100% pen

Yang ternyata ga bagus-bagus amat πŸ˜ͺ

Sebuah kengototan karen sesungguhnya gabisa gambar dan lebih sering ngerusak.

Terinspirasi dari buku yang lebih banyak coretannya dibanding materi meeting, tapi beli buku gambar/coloring book justru mangkrak o((>Ο‰< ))o

Goreslah coretanmu sebelum mencoret itu dilarang

karena sesungguhnya kita pernah norak pada waktunya

Minggu, 11 Oktober 2020

Sladder (17) : Possessive Eh?

 

Dear you,

Pernah ngerasa possessif? Atau lagi di possessif-in?

Gimana rasanya possessif? Seperti rasa ingin memiliki yang tinggi banget ga sih? Takut kenapa-kenapa gitu kan ya? Khawatir banget gitu kan ya? Ga tenang rasanya

Yang lagi di possessif-in gimana? Bete banget? Atau seneng banget ketika dijaga erat-erat? Layaknya gelas kaca yang bisa pecah kapanpun itu.

My friend said that he doesn’t like that condition. Seperti wanita, ternyata pria juga membutuhkan me time yang kadang mengesalkan bagi sebagian wanita. Some of them gasuka kalo di kekang, mungkin dengan hobinya atau yang lainnya. Etapi, klo ga diribetin sama sekali malah kecarian. Bingung kan? Mengingat tipikal cewek dan cowok beda-beda

Contoh ni ya, pernah ga sih kalo cowok menanyakan ‘kapan pulang?’ ke rekan cowok lainnya? Disaat geng cewek dengan super-duper-over-protectif (setengah kepo) nanya detail pergi kemana? Dengan siapa? Kapan pulang? Sampe ngecekin dreescode-nya uda udah sesuai atau engga. Yang kaya begini nih bahkan lazim dilakukan sesama temen cewek yang mungkin ga terlalu akrab. Seorang teman bahkan mengatakan bahwa di daerahnya cewek yang kaya gini disebut ‘polisi toba’ hahahaha. Alias laporan 24 jam sehari 7 kali seminggu katanya. Infonya malah, tingkatan pernikahan di sana akan sampai pada seorang suami yang menuliskan nama kontak istri di HP nya dengan nama kaya gitu. Sudah Lelah dengan ‘ayah-bunda’ kali yeee soalnya samaan sama kaya anak SD pacaran. Hihihi.

 


Jadi, sampai mana tahap hubunganmu?

Tahap hubunganku saat ini possessif akut.kut.kut. duh, sungguh-sungguh 2020 bisa memutar balik kepribadian manusia-manusia yang masih hidup. Gimana engga? Setiap hari kami harus absen layaknya tahanan. Sebelum jam 8 di weekdays dan sebelum jam 10 di weekend, dan kalo ketahuan cheating itu bakal jadi buronan sekantor. Iyaaa, kebetulan di tempat saya, atau mungkin di tempat yang lainnya juga, memberlakukan absen kondisi diri setiap hari. Mulai dari mengisi 5 pertanyaan sampai mengisi lebih dari 30 pertanyaan setiap paginya. Bagi yang menjawab text orang terdekat di pagi hari adalah seperti harus charge energi untuk kemudian dikerahkan seluruh energi dan jiwa raga dikarenakan merupakan sebuah kemalasan yang amat sangat, kondisi ini zungguh-zungguh (harus pake ‘z’ ya) menyiksaku. Mau tidak mau, sebagai harga yang harus dibayar untuk kebebasan kita untuk beraktifitas dengan kebiasaan baru. If our company caring us, why we not do the same thing, right?


 Kadang kukesal dengan sikapmu

Yang selalu bertanya mana perhatianku
Mungkin kau tak pernah merasakan
Apa yang kulakukan di setiap pengorbananku
_Rizky Febian-cuek_


Dear you,
mulai possessive eh?

(¬_¬ )

Minggu, 27 September 2020

Ditipu investasi (4) : ngomongin ekonomi

Sudah dengar kabar terbaru belum niih,
coba deh cek beberapa berita ekonomi terbaru, berita yang hangat akhir-akhir ini adalah resesi. Sekali-sekali agak berat dikit lah informasinya. Nah kalo yang belum tau resesi itu apa, bisa di cek deh info dari kompas.com di bawah ini




Kira-kira seperti itulah gambaran resesi yang mungkin akan terjadi. Tanpa kita sadari tanda-tandanya mulai muncul selama pandemic. Walaupun efeknya domino namun kita masih tidak tau aspek apa saja yang akan terdampak.

Contohnya, selama pandemic ini sudah mulai banyak PHK karyawan serta pemotongan gaji. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kerugian yang mungkin masih terjadi dan membuat kita bertahan denga napa yang telah kita tabung/miliki. Bahkan banyak diantaranya yang banting setir untuk dapat bertahan hidup. Otherwheres ternyata bengkel otomotif omsetnya meningkat tajam karena banyak orang kaya bingung mau ngapain selama pandemic, atau toko sepeda yang omsetnya meroket karena banyak munculnya komunitas-komunitas sepeda.

Semua itu masih dinamis, sedinamis para pemain saham yang selalu untung namun sekarang harus menahan diri. Sedinamis pola aktifitas masyarakat yang sekarang ini mulai banyak memperhatikan Kesehatan ditilik dari perlengkapan “Era New Normal” yang mulai melekat. Memang tidak semua, tapi mulai berkembang.

It’s a grey zone. Kita masih harus tetap menjaga dana darurat kita tetap likuid. Di lain pihak jika resesi ini tidak ingin terjadi maka tetap berbelanjalah. WHY?? Karena daya beli rendahlah penyebab resesi itu terjadi. Masih banyak yang menahan belanja menunggu sampai kapan pandemic ini berakhir.

Sebagai seseorang yang pernah tidak mengerti apa itu brand, ku memulai hal ini dengan mencoba membeli produk local. Tidak terlalu susah kok, di era internet ini sudah banyak review-review produk local bagus yang emang bagus tentu saja tanpa embel-embel brand mentereng. Ada juga rekan-rekan kita yang saat ini sedang dalam kesulitan sedang menjual jasa/ barang dagangan mereka yang mungkin bisa kita bantu. Bagaimanapun kita harus membantu mereka untuk setidaknya bertahan hidup atau menjaga dana darurat mereka tetap ada dengan kreativitas mereka.

Ibarat kata kita menjadi Indie dulu sebelum mungkin nanti kita akan memilih label produksi Kembali atau tetap memilih ini. Bukan bagus dan tidaknya, tapi lebih kepada selera. Kalo bisa membantu mereka sekarang, kenapa tidak?? Sepanjang dana tabungan kita tidak tergerus banyak dan masin ontrack dalam palnning jangka panjang lho yaa



EH INI GENDUTAN KARENA DAGANGAN TEMEN JUGA HEI!!

{{{(>_<)}}}

Mencari Distraksi Jilid II

 

Hampir setahun berlalu, Cio semakin membesar gondrong dan mulai mencakar. Dari sebelumnya tanpa kandang jadi sering di kandang. Dari sebelumnya takut aja menjadi takut banget ¯\(°_o)/¯

Pandemic yang belum usai membuatku mencari alternatif distraksi yang lain yang tentu saja  bukan on me alias gangguin punya orang. Berawal dari kenalan di luar kantor yang memilih ini sebagai distraksi, membuatku menjadikan alasan untuk sering mendatanginya untuk kesenangan pribadi. Beranjak ke atasan yang ikut melakukan dan rekan sekantor pun mulai mengikuti trend tersebut. Lalu peranku dimana?

Sebagai salah satu titisan manusia yang tidak berani terhadap makhluk hirdup lain bernama binatang dalam berbagai bentuk dan berbagai wujud tentu saja tugas saya ada pada mengompori mereka untuk mengikuti trend itu, tentu mudah bukaaaan (nada Sisca Soetomo).

Keuntunganku nih ya, yang pertama gak keluarin budget pembelian dan perintilan kehidupan perkebinatangan, lalu ga ikut juga untuk memelihara. Cukup ikut gangguin aja hidupnya dengan beberapa kali dating. Udah gitu masih ada budget untuk menyambung kehidupan dengan biaya makan serta groomingnya. Dan yang terakhir, kalo semisal terjadi kesalahan dalam perikehudupan perkebinatangan tersebut gaperlu sedih yang berlebihan kaann. Itu tips dariku 😎😎

Selain itu sebagai kompor meleduk dalam aktifitas mencari distraksi ini biasanya mereka akan mendukung ide-ide kita serta membiarkan kita mengikutsertakan selera kita dalam ide itu. Sampai saat ini masih heran kenapa dulu gak ambil jurusan psikologi ya? Pfft.

 

Jadi inilah pusat hidupku yang baru setelah Lelah menggowes (¬‿¬)



Sabtu, 26 September 2020

Blorish (part IV): Pindah Lapak

 

Apa hal yang paling menyebalkan di tengah pandemic dan info bakal terjadinya resesi tahun ini?

Diusir dari rumah. Apa?? Tenang – tenang, sabar dulu kakak-kakak sekalian kalo mau membela adek kecil 1 ini. Masih hampir kok. Hampiiiiir. Tenang aja, ini bukan diusir dari rumah orang tua dikarenakan membangkang lalu bakal dikutuk jadi batu kok. Bukan. Tenang. Sabar.

Kebetulan dalam beberapa waktu mendatang KAMI. DARI. BLOOORISH. (pake nada) harus angkat koper (lagi). Kali ini kami akan angkat koper dari fasilitas kantor, jadi yang harus kami sediakan adalah dana tempat tinggal (brb keluarin sempoa). Huhuhu. Akan tiba saatnya budget jajan berkurang lagi deeh πŸ˜₯(┬┬┬┬).

Setidaknya kami bersyukur pernah memutuskan untuk berkomitmen tinggal bersama -apalah Ketika orang seusia kami berkomitmen untuk menikah kami masih berkomitmen untuk tinggal serumah sama temen-. Tapi bukan kumpul kebo dong ya pastinya.


Hidup ngekos bersama dan benar-benar tinggal bersama truly different at all. Mungkin yang sudah menikah atau yang memilih tinggal bersama sudah tau rasanya (yang LDM diem dulu). Kalo ngekos bisa dibilang hidupku hidupku – hidupmu hidupmu, nah kalo ini bener-bener harus memahami urusan rumah tangga (gatau deh kalo cowo-cowo gini juga gak) selain memilih waktu kapan diomongin bersama kapan ikut campur urusan yang lain.

Bersama 3 anggota blorish yang masih tersisa inilah kami hampir 1 tahun membina kehidupan harmonis tanpa sakinah mawaddah warohmah ^3^ -karena tentu saja banyak prahara yang ada-



Tapi salah 1 bikin gemeus selama hidup bermartabat bersama Bet, Tri, dan Ard adalah rambut! (karena prahara tak baik diceritakan). Mau sependek dan sepanjang apapun rambut kalo lagi ada kemeleut-kegalauan-kestressan-kegelisahan-kesalahansampo pasti deh banjir rambut di segala penjuru. Suka heran juga.

Bersama mereka kami menjadi team yang kompak lho dalam berumah tangga, karena kami jadi bisa mengeluarkan kemahiran masing2.

Ø  Team Memasak vs Team Icip

Paling kerasa dalah bagian masak memasak ya, di kami terbagi 2 dalam masak-memasak ini. Ada team memasak dan tentu saja sisanya adalah team ngabisin-cucipiring. Coba tebak aku di team mana?

Selama pandemic yang sempat lockdown ini tentu saja yang amat-sangat-beruntung adalah AKU! Dengan tidak ditemukannya seorang anak kelaparan, pingsan, ataupun linglung di tengah jalan maka artinya lambungku terselamatkaaaaaaan.


Ø  Team Menukang
ada beberapa wanita yang memiliki level bertahan hidup sampai dengan level menukang loh. Jangan salah andyah semuah! Salah saeorang dari kami bahkan handal dalam memaku di tembok beton yang masih sering dilakukan akibat hobi redecor kamarπŸ˜‚
tentu saja dengan keahlian itu kami berhasil membangun tenda secara indoor dengan budget terbatas saudarah-saudarah.




sudah percaya kaaann

That was our happiest thing after kekenyangan before boyok-encok-tidur-ala-pindangπŸ˜†πŸ˜†


Ø  Team banyak yang jemputin

Salah seorang kawan memiliki hobi yang bikin kami geleng-geleng kepala dengan banyaknya boyfriends (belum teridentifikasi mana yang temen, temen kerja, temen deket, sampe temen deket banget) yang diajak kerumah seakan 3 girl-housemate and 3 boys next door ga cukup untuk mencicipi resep-resep terbaru yang berhasil dieksekusi. Selain mencicipi makanan di rumah tentu saja mereka punya jadwal keluar masing-masing dooong


Ø  Team Sepeda vs Team Yoga vs Team Mager

Team sepeda kalo ga hujan, team yoga sambal nonton youtube, atau team mager nonton TV?? Tentunya sudah ketahuan kan yaaa berada di team mana sekarang. Yang paling penting sudah pernah mengikuti ke hits-an pada masa awal-awal gowes sudah cukup untuk jiwa-jiwa mager ini


Ø  Team Galau vs Team Gibah
di tengah keinsekyuran kehidupan bekerja, berkarya, serta hidup bertetangga tentu saja 2G ini sudah bukan sinyal lagi, tapi sudah melekat dalam kehidupan serta keharmonisan dalam menjalani kehidupan berkomitmen ini. Begini ciri kami saat berkumpul

Team Galau: “Duuuh, kok aku *blablabla* siiih?”

Team Gibah: “eh tau gak?” #sebuahpancingan. Nih, ada sedikit informasi golongan orang gibah ya bisa di khidmati termasuk kedalam golongan yang mana.

jilid 1: Gibah jilid 1

jilid 2: Gibah jilid 2


MASIH DITANYA AKU TEAM APPAAAA?

#carimeja

(╯‵□′)╯┻━┻



nb: pic kumpulan foto pribadi, twitter


Sabtu, 25 Juli 2020

Stay alive







Minggu, 28 Juni 2020

Quarantine day xxx

Though sometimes when life brings me down
You're the cure my love
In a bad rainy day
You take all the worries away
_I Like You So Much, You'll Know It_

bukanlah keahlianku ataupun sesuatu yang menghasilkan uang, tapi beberapa waktu terakhir sukses menjadi self healing bagiku.

Aktifitas harian mungkin sudah mulai kondusif bagi beberapa bisnis, tapi ternyata belum ke arah yang kondusif bagi otak dan alam bawah sadar. We have to do something to stay sane. Ya ga sih? Jadi, udah ngapain aja selama karantina?

>scrolling socmed
Ini adalah hampir kita semua! Hahaha. Jadi sudah scrolling siapa nih?
Selebgram baru, selebtwit, seleb facebook, atau seleb linkedInd?
Oh bukan?
Jadi scrolling gebetan baru atau mantan? Pfft..


>main game
Sudah install game apa aja di HP kalian? Oh, jadi beli nitendo nih? Udah dapat ijin?
Kalo udah bosan game di HP atau nintendo bisa kok main board game atau card game. Hitung-hitung mendekatkan yang jauh kan?


>kecanduan nonton
Ga cuma drakor kok, mungkin serial Hollywood, bollywood, atau mungkin telenovella juga ada yang kecanduan. Sedikit sisi positif dari mereka-mereka yang kecanduan nonton, yaitu gibah berkurang! Banyakan sih jadi diskusi acara tv gitu deh. Kurang lagi deh dosa.


>berjemur
Ga mungkin engga nih! Pasti pernah kan pada masanya berjemur selama karantina ini? Aku sih iya

Berjemur!


>webinar/ les online
Bukan aku kok, housemate aku yang rajin banget. Perlu diacungin 4 jempol memang belajar di situasi amat-sangat-tidak-kondusif-untuk-belajar-tapi-jadi-banyak-waktu-luang ini. Kalo aku sih ikut webinar berakhir lupa atau autoleft ga sampe selesai. Hihii... Satu-satunya yang awet adalah meeting online kantor karena selain menegangkan juga disanalah berlian kugenggam #eeaa


>girl's time
Dunno bout boy's time. Tapi kami melakukan makan bareng (skip bagian masak) dan girl's treatment mulai dari kepalaa-pundak-lutut-kaki-lutut-kakiii. Duuh bikin kangen mbak mbak pijet. Untung disini ada yang pinter hair spa, refleksi, bahkan sampe injak-injak. Yup, semua punya keahlian ternyata!


>spending money for kill the time
Bagi yang penghasilannya berkurang karena pandemi ini pasti sedang berusaha bertahan hidup dan mencari terus mencari celah. Sebagai yang masih memiliki penghasilan cukup, beberapa dari kami melakukan sesuatu dengan budget yang telah dianggarkan untuk pulang kampung sebelumnya. Terakhir meng-influence sih ngebobolin saldo buat beli jam sama sepeda. He. Hehehe #smirk. Kan lumayan jadi ada temen maen sepeda bareng

Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar?
Tangan siapa yang tak melepas?
_April - Fiersa_

#besafe
#keephealthy
#staysane
#needvacation

Sabtu, 27 Juni 2020

#terlanjurmencinta


Dikirimin ini di pagi mendung itu 


Yok yok kembali ke kenyataan di muka bumi πŸ˜‚πŸ˜’ #cantdescribe #justthankyou

Minggu, 31 Mei 2020

Happy Ied Mubarok!



Allaaahu akbar.
Allaaahu akbar.
Allaaahu akbar
Laa ilaahaillallaaahu Allaaahu akbar.
Allaaahu akbar walillaaahilhamd.


Selamat merayakan hari kemenangan~
Semoga kita bisa memaafkan masa lalu kita dan diri kita untuk masa depan lebih bahagia #eh

Lebaran Idul Fitri kali ini amat sangat berbeda sekali dibanding tahun sebelumnya. Syukurlah perbedaannya banyak ke arah positif, seperti berkurangnya kehedonan acara buka karena yaa hampir ga ada acara buka bersama apalagi di keramaian. Berkurang juga waktu ngejulid baik pas acara bukber maupun di tempat lain, karena jarang ketemu dan sekali ketemu yang diobrolin drama korea yang mulai hype di kalangan mamak-mamak. Udah gitu jadi makin anteng #dirumahaja. Yah, walaupun jadi gabisa pulang kampung dan jadi minim hiburan. #sad

Idul Fitri kali ini juga jadi Idul Fitri terniat dan terjauh dari keluarga. Selain karena jadi harus mengasah ilmu agama juga mengeluarkan jurus-jurus memasak (yang sampai saat ini ilmuku masih semahir bikin es sirup selasih siih). But we can share happiness  to other people. Tertawa bersama untuk menutupi besarnya kesedihan tak bisa berhari raya bersama keluarga.




Saat semua tak jelas arahnya
Kita hanya punya bersama
Lewati curam terjalnya dunia
Ramai sepi ini milik bersama
Ramai sepi bersama - Hindia



Selamat berlebaran.
Dari kata maaf yang tak pernah lagi terucap.
Salam dari tanah rantau.

Senin, 04 Mei 2020

Sladder (16): angguk-angguk geleng-geleng



Beberapa kisah hidup memang hanya untuk ditertawakan (otw ditabok financial planner) *autokayang*

Seberapa multitaskingnya kamu?
 me: kerja, sambil dengerin musik dan balas texting
 workmate: sebentar ya, ini habis checkout jam yang limited edition itu lho di e-commerce Z itu lho. Eh, tolong pegangin belanjaanku dulu dong. Makasih ya mas (ngomong sama pramuniaganya). (lalu kita keluar watch store di sebuah mall)


Lagi dinas di luar kota
 workmate: eh, bagus sepatu yang kanan apa yang kiri ya?
 me: yang kiri kece tuh, kayaknya belum punya deh warna yang itu.
 workmate: kalo yang ini tapi modelnya mirip sama yang kubeli kemaren deh. Besok kayaknya barangnya baru sampe. (((besok barangnya baru sampe)))
 me: lho, jadi di checkout yang sepatu kemaren?
 workmate: iya, soalnya sempet soldout kemaren. Terus tiba-tiba ada lagi. Rejeki anak soleh. Jadi dibeli aja
 me: (terinjak sepatu)


Lagi nongkrong
 me: lho, sepatu yang baru mana?
 workmate: tadi lupa ganti sepatu di kantor. Soalnya di kantor sepatu nya kutinggal 3. Eh, jadi 5 ya sama yang baru kemaren. Klo di rumah 3 aja. Biar bisa ganti-ganti gitu
 me: O... Ok #cengo


Sebuah percakapan
 me: lho, kayaknya kemaren staffmu beli sepatu jutaan tuh, si A sama si B. Padahal kemaren nitip sepatu ke aku juga lho. Kok kamu engga beli sepatu juga sih
 workmate: maaf, saya bos. Lebih sering ketemu klien. Kalo ketemu klien HP ditaruh diatas meja bukan sepatu (sambil naruh HP seharga motor ke atas meja dengan gerakan slow motion)
 me: siap pak #hormat


Sebuah sikap
 workmate: lho pak, kemaren tuh ke mall beli mainan buat anak atau buat sendiri?
 workmate: buat anak dong. Kan ulang tahun
 workmate: kok aku liat gundam ya pak di meja?
 workmate: kemaren pas beli mainan anak liat gundam ada diskon. Beli beberapa sekalian deh.
 workmate: tapi buat anak jadi beli?
 workmate: jadi beli satu dong. Gaboleh banyak-banyak soalnya.
 me: (liat kalender yang ga beranjak dari tanggal tua)



Seberapa happy nya kamu window shopping?
 me: (no shopping bag alias gabawa tentengan apapun)

When

 all workmate: (nenteng shopping bag kanan kiri dan puas dengan hasil belanjanya)
 me: #evilsmirk #sikompor

Minggu, 03 Mei 2020

Lekas Pulih (Sebuah Efek Kehilangan)


Pernah merasa kehilangan? Rekan, sahabat, pacar, atau keluarga? Mungkin salah satu atau beberapa diantaranya bisa membuat kita terdiam, lalu tetiba menangis karena shock atas kabar yang ada. Mungkin tidak menyangka bahwa tadi masih bertemu, atau mungkin mengenang kisah-kisah bersama.

Beberapa waktu lalu ku mengalami kehilangan alias kemalingan barang di rumah sendiri. Sebagai orang yang mengalami kemalingan paling parah adalah kehilangan bolpoin di kantor yang ternyata terbawa teman sendiri, kemalingan sacam ini ternyata menguras energi dan tenaga.

Bayangkan saja gak hanya saat membuat BAP, tapi kmu akan terus menceritakannya ketika semua yang kau kenal bertanya dengan dimulai kata "gimana...".

Bayangkan saja setelah ditelusuri ternyata seluruh aktivitas itu adalah yang kamu dengar alih-alih kamu pikir itu adalah suara hewan yang sering datang di sekitaran rumah.

Bayangkan saja hak untuk hiduptenang dan aman hilang dengan kemungkinan pelaku akan kembali lagi.




Ya, kecemasan sudah timbul beberapa hari ini. Mungkin berbeda efeknya pada orang lain. Sekali ini aku setuju dengan Meggy Z yang memilih sakit gigi daripada sakit hati. Karena bahkan belum sempat membahas material barang yang hilang 'hanyalah' TV LED 32 inch dibandingkan penyakit efek anxiety ini yang bahkan belum ada rencana pergi. Another quarantine di masa quarantine ini.

Inhale
Exhale
Inhale
Exhale

All is well~

Tidak apa-apa, menangislah
Itu tak menjadikanmu lemah
Semuanya memiliki hikmah
Tuhan maha baik, percayalah
Fiersa Besari - Lekas Pulih

Minggu, 05 April 2020

Sebuah Rencana

Dewasa ini, banyak sekali masyarakat yang menginterpretasikan dirinya dengan zodiak-zodiak atau personality tertentu. Zodiak A mencerminkan....

Eh, udah kaya artikel kebanyakan belom?
Mau nulis formal gitu kok sulit ya) :
Huhu

Tapi, emang bener kan ya akhir-akhir ini banyak yang interpretasi kaya gitu kan ya. Bahkan ada selebgram yang dibilang tukang ramal. Nah, kujuga mau menginterpretasikan dengan golongan darah nih. Berhubung ku bergolongan darah 0 yang banyak terpapar golongan darah A, jadi menurut orang-orang ku adalah orang yang well-planned alias kalo rencana batal bakal bete abis. Kalo kemana-mana harus direncanain awal dan akhirnya walopun kadang masih meleset dan ga se freak harus memulai di pagi buta, atau mendapatkan urutan pertama. Karena menunggu sangat menyebalkan.

Nah, salah satu kejadian yang bikin sebel tapi untungnya melegakan adalah ketika ngajakin orangtua liburan. Beberapa tahun lalu merasa cukup untuk bisa pergi sekeluarga. Berinisiatif untuk mencari berbagai travel agent yang kemudian diterima untuk ditolak *cry* alias maunya nanti aja perginya. The power of kepengen. Tiba-tiba awal tahun lalu bilang pengen pergi bersama circle nya sekitar 2 bulan lagi alias gak ngajak *cry*. Milih travel agent sendiri, ngurus administrasi sendiri (sebagian besar uda diurus travel agent sih). So, what am I doing? Menyetujui proposal itu (entah sejak kapan kami menjadi demokratis sekali. Hihi). Mencari, mendiskusikan, sampai menyiapkan kebutuhan primer sampai tersier. Memastikan rencana perjalanan walaupun gabisa mengantar. *cry*

Nah, selama perjalanan entah kenapa ku menjadi seperti orang tua yang mengkhawatirkan study tour anaknya. Hahaha. Mungkin ini yang dirasakan mereka setiap kali ku keluar kota. Padahal mah yang lagi pergi asik-asik aja. Kadang lupa sama yang ditinggal #eh. πŸ˜‚ story short, mereka pulang dengan membawa hadiah banyak cerita dan menularkan virus influenza πŸ˜….


Sesuatu yang tidak disangka, mereka yang well prepare menyiapkan dalam waktu singkat perjalanan tersebut tanpa banyak mengeluh. Jika, ku sempat memaksakan kehendak dengan mengikuti agent travel yang murah sekali itu dengan masa tunggu sekitar 1 tahun, bisa dibayangkan berapa kerugian yang timbul karena sekarang travel agent tersebut masuk ke meja hijau. Rencana hanyalah tinggal rencana.


Keimpulsifan awal tahun ternyata menular ke anaknyaπŸ˜‚. Tiba-tiba terdapat sebuah ajakan untuk ke travel fair yang berakhir issued tiket di hari selanjutnya πŸ˜…. Sungguh kalo boleh menangis dompet akan berteriak kencang-kencang. Hahahaha. Hanya ada 2 pilihan, sebulanan lagi atau 7 bulanan lagi. Sebagai kaum impulsif nawar dan diskon, taraaaaaa


Here we go. An early autumn. Hahaa. Walaupun jadi ga ketemu suasana autumn yang kece banget (kaya bakal kuat aja sama cuaca dinginnya!) tapi persiapan sungguh amburadul. Selain mengandalkan diskon dari segala macam promo yang ada, kami bahkan mengandalkan training dari kantor untuk mengambil pass ke Jakarta! Sungguh lah! Terlalu mengandalkan fasilitas yang ada di depan mata. Cuti bersama-sama karyawan satu perusahaan sungguh tricky. Dari curi-curi surat ijin, surat referensi, sampai ngajuin cuti panjang perlu mengatur timing. Voila! Dengan visa yang datang h-3 dan pengajuan cuti h-2. Berangkatlah kami dengan itinerary yang amburadul.

Long story short, kisah kami banyak melewati kesasar, belanja, berfoto, badai typhoon, hingga ketahan bea cukai LOL πŸ˜‚πŸ˜‚.
Walaupun dengan sebuah alasan yang positif bahwa di tahun ini kami 'mutasi' semua sehingga memilih perjalanan di tahun lalu, namun ternyata virus Covid yang ber'mutasi' alias melakukan trip ke banyak negara.

Serta sebuah pelajaran bahwa dibalik dompet yang menjerit, sikap impulsif itu penting untuk meminimalisir resiko ketika kita yakin (dan isi dompet ada tentunya!).
Pengen bisa impulsif kaya aku?
Yok investasi dari sekarang! (lho! Kembali ke well-planned girl)


Hal yang menyenangkan hati
Banyak sekali
Bahkan kalau kita bermimpi
_chibi maruko chan opening soundtrack indonesian version_

Amat sangat bersyukur sekali melalui banyak perjalanan di tahun lalu. Tahun ini sepertinya dipaksa rehat dulu sampi keadaan membaik. Stay safe stay healthy.

Yang dicari, hilang
Yang dikejar, lari
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja
Untukmu
_rehat - kunto aji_



03.02.2020 - 05.04.2020 (lama bet dah nulisnya)

Sabtu, 25 Januari 2020

Japan, I'm in Love


Pernah ga kamu jatuh cinta?
Masih ingat rasanya jatuh cinta?
Menggebu? Iya
Ga berenti tersenyum? Iya
Wajah sumringah? Iya
Bawaan happy terus? Iya
Eh, tapi kalo jatuh cinta sama kamu pakai jatuh bangun deh kayaknya. Yang penting sama kamu. Iya. Kamu.

Inget-inget deh rasa itu.
Ya. Rasa itu.
Itu rasa aku ke kamu.
Gimana engga,
Kamu itu bikin aku sejuk terus.
Kamu itu bikin aku lupa berkedip.
Kamu itu bikin aku nyaman..
Siapa yang bisa nolak pesonamu itu.
Pengen cepet-cepet ketemu lagi.
Aaaaaaaakkk
Can't help falling in love with you

Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu
Mencintaimu itu mudah
Yang sulit adalah
Membuatmu juga mencintaiku
_langit sore-rumit_

Tapi sepertinya bakal bertepuk sebelah tangan deh. Huhu.
Walaupun ku bukan 'hime-chan' ku masih menginginkanmu.
Buat ketemu, harus banyak yang dipertimbangkan. Mulai dari waktu sampe anggaran.
Jauh di lubuk hatiku masih ada kamu.
Japan, I'm in Love with you


Gimana ga jatuh hati, toiletnya (ini ngebahas toilet banget yak? Etapi emang bener ini cinta-pada-rasa-pertama-ku. Ngerti kan maksudnya?) bikin nyaman banget. Kaya gini niihh


Kebayang kaaan abis kena semriwingnya angin musim gugur terus dapet toilet kaya gini tu rasanya kaya lagi dipelukanmu. Iya. Kamu. #eh. Anget maksudnyaaa. Hehe

Ga cuma toiletnya kok. Sebagai pejalan kaki aktif-tapi ga kurus kurus- pedestriannya nyaman banget, bahkan jadwal kereta selalu ontime. Sebagai bukan anak kereta, shinkansen dan kereta lainnya nyaman banget sepanjang naiknya bukan jam berangkat atau pulang kerja.
Musuh jalan kaki di kebanyakan kota di Indonesia: debu dan asap knalpot sehingga bersin=meler
Musuh jalan kaki di beberapa kota besar di Jepang saat musim gugur: angin semriwing=meler
Hatchi.


Masih ga menyangka bisa sejauh ini. Sebuah ketidaksengajaan untuk jatuh cinta.
Semenyenangkan ini
Tidak disangka-sangka.
Bibir tak berhenti tuk melengkungkan senyumnya.
Ingin ku berteriak

Japan, I'm in Love with you!!♥♥♥



Hingga kejamnya waktu
Menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu

Dan tunggulah aku di sana....
_Fiersa Besari-Celengan Rindu_

Minggu, 12 Januari 2020

Moving On

Pagi ke pagi ku terjebak di dalam ambisi
Seperti orang-orang berdasi yang gila materi
Rasa bosan membukakan jalan mencari peran
Keluarlah dari zona nyaman
_Zona nyaman - Fourtwnty_


Awal tahun, saatnya santai sejenak setelah huru hara kemeriahan dan kesibukan yang ada. Masih ada cukup waktu untuk menikmati angin sepoi-sepoi sebelum negara api mulai menyerang. Tapi akan ada kalanya kita harus bergerak dari zona nyaman.

Sama seperti diriku, yang akhirnya memutuskan berpindah. Berpindah ke lain hatiiiii #eh kok malah nyanyi. Setelah 5 tahun 11 bulan, akhirnya ku memutuskan untuk berpindah. Lingkungan yang baru. Adaptasi kembali. Dan mencari aktivitas yang baru. Satu kepindahan besar adalah move on dari kosan. Mencari rumah. Bukan untuk menetap, tapi untuk lingkungan yang baru. Tantangan baru.Belajar menghadapi ego-ego yang baru. Bersosialisasi dengan membunuh ketidakacuhan.

Walaupun keinginan untuk move on dari kota ini cukup tinggi, tapi tak apalah. Kita mulai dari hal yang kecil. Berpindah tempat tinggal. Semenjak move on ke rumah-yang-katanya-angker ini tentu saja banyak kejadian yang mengejutkan tentu saja. Beruntungnya kepindahan ini adalah kepindahan bedol desa. Alias isi kamar plus temen kost-an ikut pindah ke rumah ini. Sebenernya rencana pindah sudah sering jadi wacana, tapi baru terealisasi. Banyak sih yang bikin males pindah.

Yang pertama karena setia, seperti hati ini yang susah pindah ke lain hati kalo sudah cucok balabala. Ehehhe. Alias kalo pindah berarti ubah kebiasaan ya. Kalo kebiasaan bangun siang karena deket kantor sekarang jadi effort bangun lebih pagi. Emang ya kalo ngerubah kebiasaan itu susah. Apalagi kebiasaan bangun pagi. Huft

Nah, awal pindah tempat baru suka ngerasa tiba-tiba hening gitu. Coba dibayangkan. Biasa pulang ke rumah dalam kondisi ramai atau misal nih kondisi sepi tapi bisa langsung ke kamar dan setel algu keras-keras. Nah ini pas ditinggal mudik serasa berteman dengan jangkrik, cicak, serta hewan-hewan lain di hutan belakang rumah. Hiyy. Ditambah lagi kalau misal mendengar bunyi yang tiba-tiba. Seperti pintu tertutup atau suara orang mandi padahal lagi sendirian. Sebuah kengerian tinggal di tempat yang baru gak siih. Semua negatif thinking dan omongan tetangga masuk semua. Eh, jangan-jangan ini yang bikin Prince Harry sama Meghan Markle memutuskan vstep back' dari keluarga kerajaan. Mungkin serem sama istananya. Hihihi. #kidding

Nah yang paling menjengkelkan adalah seharusnya bersih-bersih cuma 1 kamar tiba-tiba jadi bersih-bersih 1 rumah. Fyuh. Luar biasa tenaga yang dikeluarkan. Yeah. Mungkin millenial sekarang ini ga beli rumah bukan karena ga mampu kali ya. Tapi males beres-beres nya.

Tak selamanya move on itu menyebalkan, buktinya kini ku punya tetangga-tetangga yang menyenangkan-yang-sibuknya-luarbiasa-sampe-jarang-ketemu. Bahkan lebih sering ketemu peliharaan tetangga dibanding tetangga sendiri. Beruntungnya ga akan ada omongan tetangga yang banyak terjadi di kehidupan bertetangga. Alias tetangganya orang kantor juga.

Baaa!


Disini ku punya peliharaan tanpa effort untuk memelihara. Alias suka maen sama peliharaan tetangga. Alias takut binatang. Terlepas dari ketakutan move on, masih lebih menakutkan ayunan tetangga yang terayun sebelah. End


Pic: koleksi-tetangga

Rabu, 01 Januari 2020

Sladder (15) Posesif



Pagi ini
Ku sedikit tak biasa
Ku coba hal yang jarang kulakukan
Bukan berarti ku tak suka
Hanya saja

Ah,,
Mungkin hanya di pikiranku saja
Tapi kucoba berbeda hari ini
Bangun lebih pagi
Membersihkan dan menghias diri rasanya butuh effort lebih kali ini
Matahari seakan menentang keinginanku
Menyapa dengan riang sedari pagi
Bulir-bulir keringat mudah muncul

Sudah banyak kudengar kisahnya
Ku tak percaya
Mana mungkin
Tahayul!!
Tapi,,
Kedekatan dan rasa terikat itu
Memang begitu adanya yang kurasakan
Sampai akhirnya



NYAMOOOKK!!
JAUH JAUH DOONG!!
UDAH MANDI BERSIH WANGI NIIIHH
SUKA BANGET SIIIH NEMPEL-NEMPEL SAMA DARAH O
POSESIF BENER DEEEH

T_T
#teamdigigitnyamuk

First Thing in 2020

Tahun kembali baru
Hari kembali baru
Akan banyak hal yang baru pertama kali terjadi
Cantik tahunnya
Tapi yang pasti, awal tahun ini belum banyak yang posting '.... Pertama Tahun 2020' soalnya lagi pada kebanjiran #pfft

Tahun baru
Harapan baru
Yang lebih baik
Yang lebih seru
Yang lebih menantang
Awal tahun ini genap 6 tahun merantau ke Borneo. Menuju tahun ke 7 untuk tujuan yang lebih baik.

Tahun 2019 meninggalkan banyak sekali kisah
Haru biru canda tawa
Ditinggal nikah
Ditinggal resign
Merasa jatuh cinta lagi
Moving on
Life lesson
Bahkan
Pessimistic dan sarkastic

Cita cita
Tantangan
Keseruan
Dan yang lainnya semoga hadir dengan warna yang baru di tahun yang cakep ini. Semoga banyak yang cakep-cakep berkesan dihati #eh


Mari awali tahun ini dengan yang terbaik
Best coffe in town