Pages

RSS

Welcome to my Blog
Hope you enjoy reading.

Minggu, 27 September 2020

Ditipu investasi (4) : ngomongin ekonomi

Sudah dengar kabar terbaru belum niih,
coba deh cek beberapa berita ekonomi terbaru, berita yang hangat akhir-akhir ini adalah resesi. Sekali-sekali agak berat dikit lah informasinya. Nah kalo yang belum tau resesi itu apa, bisa di cek deh info dari kompas.com di bawah ini




Kira-kira seperti itulah gambaran resesi yang mungkin akan terjadi. Tanpa kita sadari tanda-tandanya mulai muncul selama pandemic. Walaupun efeknya domino namun kita masih tidak tau aspek apa saja yang akan terdampak.

Contohnya, selama pandemic ini sudah mulai banyak PHK karyawan serta pemotongan gaji. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kerugian yang mungkin masih terjadi dan membuat kita bertahan denga napa yang telah kita tabung/miliki. Bahkan banyak diantaranya yang banting setir untuk dapat bertahan hidup. Otherwheres ternyata bengkel otomotif omsetnya meningkat tajam karena banyak orang kaya bingung mau ngapain selama pandemic, atau toko sepeda yang omsetnya meroket karena banyak munculnya komunitas-komunitas sepeda.

Semua itu masih dinamis, sedinamis para pemain saham yang selalu untung namun sekarang harus menahan diri. Sedinamis pola aktifitas masyarakat yang sekarang ini mulai banyak memperhatikan Kesehatan ditilik dari perlengkapan “Era New Normal” yang mulai melekat. Memang tidak semua, tapi mulai berkembang.

It’s a grey zone. Kita masih harus tetap menjaga dana darurat kita tetap likuid. Di lain pihak jika resesi ini tidak ingin terjadi maka tetap berbelanjalah. WHY?? Karena daya beli rendahlah penyebab resesi itu terjadi. Masih banyak yang menahan belanja menunggu sampai kapan pandemic ini berakhir.

Sebagai seseorang yang pernah tidak mengerti apa itu brand, ku memulai hal ini dengan mencoba membeli produk local. Tidak terlalu susah kok, di era internet ini sudah banyak review-review produk local bagus yang emang bagus tentu saja tanpa embel-embel brand mentereng. Ada juga rekan-rekan kita yang saat ini sedang dalam kesulitan sedang menjual jasa/ barang dagangan mereka yang mungkin bisa kita bantu. Bagaimanapun kita harus membantu mereka untuk setidaknya bertahan hidup atau menjaga dana darurat mereka tetap ada dengan kreativitas mereka.

Ibarat kata kita menjadi Indie dulu sebelum mungkin nanti kita akan memilih label produksi Kembali atau tetap memilih ini. Bukan bagus dan tidaknya, tapi lebih kepada selera. Kalo bisa membantu mereka sekarang, kenapa tidak?? Sepanjang dana tabungan kita tidak tergerus banyak dan masin ontrack dalam palnning jangka panjang lho yaa



EH INI GENDUTAN KARENA DAGANGAN TEMEN JUGA HEI!!

{{{(>_<)}}}

Mencari Distraksi Jilid II

 

Hampir setahun berlalu, Cio semakin membesar gondrong dan mulai mencakar. Dari sebelumnya tanpa kandang jadi sering di kandang. Dari sebelumnya takut aja menjadi takut banget ¯\(°_o)/¯

Pandemic yang belum usai membuatku mencari alternatif distraksi yang lain yang tentu saja  bukan on me alias gangguin punya orang. Berawal dari kenalan di luar kantor yang memilih ini sebagai distraksi, membuatku menjadikan alasan untuk sering mendatanginya untuk kesenangan pribadi. Beranjak ke atasan yang ikut melakukan dan rekan sekantor pun mulai mengikuti trend tersebut. Lalu peranku dimana?

Sebagai salah satu titisan manusia yang tidak berani terhadap makhluk hirdup lain bernama binatang dalam berbagai bentuk dan berbagai wujud tentu saja tugas saya ada pada mengompori mereka untuk mengikuti trend itu, tentu mudah bukaaaan (nada Sisca Soetomo).

Keuntunganku nih ya, yang pertama gak keluarin budget pembelian dan perintilan kehidupan perkebinatangan, lalu ga ikut juga untuk memelihara. Cukup ikut gangguin aja hidupnya dengan beberapa kali dating. Udah gitu masih ada budget untuk menyambung kehidupan dengan biaya makan serta groomingnya. Dan yang terakhir, kalo semisal terjadi kesalahan dalam perikehudupan perkebinatangan tersebut gaperlu sedih yang berlebihan kaann. Itu tips dariku 😎😎

Selain itu sebagai kompor meleduk dalam aktifitas mencari distraksi ini biasanya mereka akan mendukung ide-ide kita serta membiarkan kita mengikutsertakan selera kita dalam ide itu. Sampai saat ini masih heran kenapa dulu gak ambil jurusan psikologi ya? Pfft.

 

Jadi inilah pusat hidupku yang baru setelah Lelah menggowes (¬‿¬)



Sabtu, 26 September 2020

Blorish (part IV): Pindah Lapak

 

Apa hal yang paling menyebalkan di tengah pandemic dan info bakal terjadinya resesi tahun ini?

Diusir dari rumah. Apa?? Tenang – tenang, sabar dulu kakak-kakak sekalian kalo mau membela adek kecil 1 ini. Masih hampir kok. Hampiiiiir. Tenang aja, ini bukan diusir dari rumah orang tua dikarenakan membangkang lalu bakal dikutuk jadi batu kok. Bukan. Tenang. Sabar.

Kebetulan dalam beberapa waktu mendatang KAMI. DARI. BLOOORISH. (pake nada) harus angkat koper (lagi). Kali ini kami akan angkat koper dari fasilitas kantor, jadi yang harus kami sediakan adalah dana tempat tinggal (brb keluarin sempoa). Huhuhu. Akan tiba saatnya budget jajan berkurang lagi deeh 😥(┬┬┬┬).

Setidaknya kami bersyukur pernah memutuskan untuk berkomitmen tinggal bersama -apalah Ketika orang seusia kami berkomitmen untuk menikah kami masih berkomitmen untuk tinggal serumah sama temen-. Tapi bukan kumpul kebo dong ya pastinya.


Hidup ngekos bersama dan benar-benar tinggal bersama truly different at all. Mungkin yang sudah menikah atau yang memilih tinggal bersama sudah tau rasanya (yang LDM diem dulu). Kalo ngekos bisa dibilang hidupku hidupku – hidupmu hidupmu, nah kalo ini bener-bener harus memahami urusan rumah tangga (gatau deh kalo cowo-cowo gini juga gak) selain memilih waktu kapan diomongin bersama kapan ikut campur urusan yang lain.

Bersama 3 anggota blorish yang masih tersisa inilah kami hampir 1 tahun membina kehidupan harmonis tanpa sakinah mawaddah warohmah ^3^ -karena tentu saja banyak prahara yang ada-



Tapi salah 1 bikin gemeus selama hidup bermartabat bersama Bet, Tri, dan Ard adalah rambut! (karena prahara tak baik diceritakan). Mau sependek dan sepanjang apapun rambut kalo lagi ada kemeleut-kegalauan-kestressan-kegelisahan-kesalahansampo pasti deh banjir rambut di segala penjuru. Suka heran juga.

Bersama mereka kami menjadi team yang kompak lho dalam berumah tangga, karena kami jadi bisa mengeluarkan kemahiran masing2.

Ø  Team Memasak vs Team Icip

Paling kerasa dalah bagian masak memasak ya, di kami terbagi 2 dalam masak-memasak ini. Ada team memasak dan tentu saja sisanya adalah team ngabisin-cucipiring. Coba tebak aku di team mana?

Selama pandemic yang sempat lockdown ini tentu saja yang amat-sangat-beruntung adalah AKU! Dengan tidak ditemukannya seorang anak kelaparan, pingsan, ataupun linglung di tengah jalan maka artinya lambungku terselamatkaaaaaaan.


Ø  Team Menukang
ada beberapa wanita yang memiliki level bertahan hidup sampai dengan level menukang loh. Jangan salah andyah semuah! Salah saeorang dari kami bahkan handal dalam memaku di tembok beton yang masih sering dilakukan akibat hobi redecor kamar😂
tentu saja dengan keahlian itu kami berhasil membangun tenda secara indoor dengan budget terbatas saudarah-saudarah.




sudah percaya kaaann

That was our happiest thing after kekenyangan before boyok-encok-tidur-ala-pindang😆😆


Ø  Team banyak yang jemputin

Salah seorang kawan memiliki hobi yang bikin kami geleng-geleng kepala dengan banyaknya boyfriends (belum teridentifikasi mana yang temen, temen kerja, temen deket, sampe temen deket banget) yang diajak kerumah seakan 3 girl-housemate and 3 boys next door ga cukup untuk mencicipi resep-resep terbaru yang berhasil dieksekusi. Selain mencicipi makanan di rumah tentu saja mereka punya jadwal keluar masing-masing dooong


Ø  Team Sepeda vs Team Yoga vs Team Mager

Team sepeda kalo ga hujan, team yoga sambal nonton youtube, atau team mager nonton TV?? Tentunya sudah ketahuan kan yaaa berada di team mana sekarang. Yang paling penting sudah pernah mengikuti ke hits-an pada masa awal-awal gowes sudah cukup untuk jiwa-jiwa mager ini


Ø  Team Galau vs Team Gibah
di tengah keinsekyuran kehidupan bekerja, berkarya, serta hidup bertetangga tentu saja 2G ini sudah bukan sinyal lagi, tapi sudah melekat dalam kehidupan serta keharmonisan dalam menjalani kehidupan berkomitmen ini. Begini ciri kami saat berkumpul

Team Galau: “Duuuh, kok aku *blablabla* siiih?”

Team Gibah: “eh tau gak?” #sebuahpancingan. Nih, ada sedikit informasi golongan orang gibah ya bisa di khidmati termasuk kedalam golongan yang mana.

jilid 1: Gibah jilid 1

jilid 2: Gibah jilid 2


MASIH DITANYA AKU TEAM APPAAAA?

#carimeja

(╯‵□′)╯┻━┻



nb: pic kumpulan foto pribadi, twitter