Bulan ke Sembilan semenjak coronavirus ‘happening’ di
Indonesia atau setidaknya setahun sudah virus ini menjadi objek perbincangan di
segala lini kehidupan. Bahkan kini kita telah sampai pada era kebiasaan baru
walaupun nampaknya belum akan ada penurunan jumlah yang terkonfirmasi positif.
Pastilah sudah banyak kebiasaan yang berubah di era kebiasaan baru ini. Mulai
happening virus ini -sebagai millennial penuh kekepoan dan bahan gibah alias
bahan perbincangan di kehidupan bersosialisasi untuk mewujudkan keingintahuan
serta kenyambungan perbincangan dengan siapa saja- tentu saja kita banyak
mencari tahu update terbaru terkait penyebab awal hingga kondisi terkini.
Seperti haus akan informasi, tentu saja semua berita kita serap tanpa tau
berita tersebut berdasarkan fakta, kesalahan penafsiran, hingga hoaks.
Waktu terus berjalan hingga mual dan kecemasan muncul ketika
mendengar mengenai pandemi ini di media hingga mulai memfilter berita serta
mengalihkan banyak aktifitas mengganggu kecemasan (Quarantine day xxx) untuk
mendistraksi. Namun, sudah sedekat apa virus ini di kehidupanmu? Sudah sedekat
rekan satu lingkungan terinfeksi, atau sedekat seluruh anggota keluarga wajib
swab karena indikasi kontak dengan penderita? Mungkin nantinya virus ini akan
bermutasi ataupun tubuh kita memiliki immunity namun kondisi saat ini adalah
kondisi ketika 1 abad yang lalu virus influenza adalah pandemi, bukan virus
yang sudah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semakin waktu berjalan semakin membuka mata pula terhadap
nyatanya kesehatan mental. Tidak melulu mengenai depresi, bunuh diri, atau
mungkin bahkan sakit hati(?) Beberapa dari kita memang butuh untuk menerima
supaya bisa menyembuhkan hati dan berdamai dengan keadaan. Banyak memang
masalah hati yang mengganggu aktifitas kehidupan bahkan penerimaan terhadap
orang lain. Dalam keadaan lebih buruk akan menuju stress dan depresi, namun
ternyata kecemasan berlebihan juga bisa amat sangat mengganggu.
Tahun 2020 sudah hampir usai, ketika semua harapan hampir
pupus mari kita terus berdoa untuk Kesehatan dan kewarasan kita.
Kawan, lihatlah ke depan
Dunia terbentang panjang
Kita lewati halang dan rintangan
_pee wee gaskin
– ikut aku ke bulan_
Sudah pulangkah Anda tahun
ini