“Kak, ku main saham kok rugi terus ya? Huhu”
Kira-kira apa jawabanmu?
“wah kamu perlu download aplikasi ini nih, kamu bisa
blablabla. Cuan deh pasti”
“kamu harus belajar lagi tuh, coba pelajari ini blablabla”
Itu jawaban jikalau menjadi manager investasi ataupun sudah
expert
Jikalau ternyata tergolong dalam konservatif people dalam
investasi?
Tinggalin aja.
Mungkin ada yang sebel dengernya. Tapi sebagai orang yang
tidak memiliki waktu untuk menganalisa, kenapa kita tidak memilih jalur yang
tidak menghabiskan energi dan waktu kita sehingga kita bisa produktif di tempat
lain.
Karena produktif adalah koentji
Sepertinya lembaga keuangan cukup banyak yang melek digital
terbukti dengan banyaknya fintech yang muncul dan dengan fitur-fitur menggiurkan
untuk dipilih. Terlepas dari ‘manisnya’ promosi yang gencar dilakukan.
Salah satu fintech yang sedang kucoba adalah Pegadaian
digital. Kenapa pegadaian? Karena Emas.
Emas di masa pandemic ini semakin menjadi primadona karena
harganya yang meroket tajam. Walaupun berdasarkan hasil research meningkatnya
harga emas pada periode-periode sebelumnya sebanding dengan menguatnya dollar
alias dari asalnya sebenernya ga naik banyak tapi menjadi naik di Indonesia
karena rupiah melemah. Tapi kenapa engga di coba? Toh harga emas cenderung
menguat dari waktu ke waktu.
Ada 3 tempat yang cukup kupercaya terkait emas, Antam, Bank
Syariah Mandiri, dan Pegadaian. Nah, pegadaian terpilih karena memiliki fitur
nabung emas. Karena akutu tipikal yang beli sejumput-sejumput kalo butuh uang
dijual lagi #eh. Apalagi sekarang udah ada digitalnya, semakin membantu
jiwa-jiwa mager ini deh. Menurutku, pegadaian ini cukup bisa mengakomodasi
kebutuhan penggunanya sih dengan meluncurkan pegadaian digital. Yah, ibarat
kata meluncurkan mobile banking untuk memudahkan transaksi ya.
Sebagai konservatif people tentu saja bukan all fitur yang
dipilih. Cukup fitur yang menurut hati, jiwa, dan raga ini aman dan mudah diakses
tidak lain dan tidak bukan adalah nabung emas. Setelah beberapa hari pakai,
ternyata dari awal registrasi cukup mudah hanya memasukkan data sesuai ktp dan
memilih kantor padanan pegadaian untuk buka rekening dan ambil buku tabungan. Mau
nabung juga cukup mudah, mau sesuai nominal uang yang kita punya atau sesuai
jumlah gram yang dimiliki. Sesuai budget lah pokoknya. Skemanya kurang lebih seperti
pembelian reksadana gitu deh. Udah gitu bisa dibeli dari jam 2 pagi sampe 10
malem! Cukup panjang untuk ukuran menabung dengan konversi ke bentuk lain. Untuk
reksadana/ saham saja ga sampai selama itu. Jadi bisa deh beli after office hour.
Yah, tentu saja ada beberapa yang kurang maksimal kurasakan.
Karena malas aktivasi G-cash karena malas video call dengan customer servicenya
jadi deh terpaksa harus menggunakan virtual account yang tentu saja kena charge.
Huhuhu. Untungnya banyak pilihan bank yang bisa dipilih
Karena masih baru tentu saja belum nyoba experience
nyairinnya dong dong dong. Mari doakan ku diberikan banyak rejeki dan kesehatan
yok biar tetep sehat dan tetep bisa nyobain fintech-fintech lainnya yaaaa. Supaya
tetap sehat dan tetap bisa jalan-jajan lagi. hihihi