Don't be so difficult! Alias jangan dibikin susah!
Adalah kalimat yang jika dilontarkan ke rekan kantor mereka justru menimpali dengan joke. Tapi kalo diucapkan ke temen alumni sekolah ini dianggap sebagai sarkasme yang berujung tersinggung. What a rainbow of my life!
Jelas aja dong, sekitar 12 jam sehari ketemu terus sama rekan kantor tapi ketemu temen sekolah kalo reuni aja. Apalagi rekan kantor yang hidup bagai raja di kantor dibalik tekanan-tekanan pekerjaan yang dirasakan bareng-bareng (baca: apa aja tinggal minga tolong OB dan support team lainnya). Sedangakan temen sekolah punya kehidupan yang variatif. Banyak yang kehidupannya lebih dari cukup tapi ada juga yang mensyukuri berapapun yang di dapat. Kita ga tau mereka mengusahakan banyak hal di balik kalimat kita. Look at me for example,,
Saya bekerja di luar pulau dengan gaji yang saya anggap cukup (be grateful) tapi mulut netijen berkata don't work so hard, cepat pulang. Padahal kan,,
Ga pulang pas libur panjang tapi mulut sahabat-sahabat se Indonesia raya langsung nge judge dari Sabang sampai Merauke. Padahal kan,, ku belom pernah liburan ke Meraukeeee #eh
But life is choices, seperti seorang sahabat yang sudah berusaha menjauh dari drama and get the flow tapi ternyata drama masih datang kepadanya. Sebut saja dia 'don't be so difficult boy'. Di saat sahabat lelah dengan drama percintaannya he comes in. Entah love at first sight atau gimana but they getting engaged less than 6 month they know each other. Five months later I got they finished their promise to build a household and happily ever after if i can say.
Saya percaya taaruf itu ada. Menikah tanpa pacaran juga ada. Tapi ga full of drama sampai kedua belah keluarga (bukan hanya kedua belah pihak) saling menyalahkan. If he's not going hard for you, you better know if he doesn't really want you that much. Mungkin berkaca dari kalimat itu sahabat saya not make it more difficult for her and go back to reality life yang banyak dibilang orang-orang di luaran sana kerja terlalu keras sebagai wanita karir ketika mantan-calon-suaminya mengembalikannya pada keluarganya.
Sedikit percakapan kami di dalam gelapnya mobil ojek online setelah sesi curhat yang panjang
Her: "Mba, pengalaman itu guru paling berharga banget ya. Semoga ke depannya ga bakal ada kejadian kaya gini lagi."
Me: "Pengalaman emang sering banget jadi pelajaran. Tapi seringnya telat, kejadian dulu baru dikasi pelajaran. Bagusnya ya pengalaman itu kita dengar aja, gausa sampai kita ngejalaninnya."
Me: "don't be so difficult, girl. Jangan nyari drama yang engga-engga. Sudah kebanyakan drama di kantor."
Her: *hug*
"Mbaaaaa (manggil OB) tolong ambilin air minum dong, haus niih... (mulut ngunyah sambil kerja)".
👆👆 eh, yang kaya gini gaboleh ya walopun hidup jangan dibikin susah kita ga bole nyusahin orang lain lhoo.
*pelukbonekabesar* #bukanlandak