elitedaily.com
Petualangan dimulai!
Yak, ternyata perjalanan belum selesai
kawan! Setelah foto-foto di tempat yang saya anggap ujung bukit itu dan
mengeluarkan perlengkapan-perlengkapan ajaib kita masih harus melanjutkan
perjalanan dengan jalan kaki melintasi jalan licin, sempit dan beberapa jembatan buatan. Oh iya,
perlengkapan ajaib yang membuat saya takjub tadi adalah ternyata selain membawa
minuman untuk konsumsi kita juga membawa nasi lengkap dengan sambal dan buah
sebagai dessertnya ada juga beberapa cemilan yang dibawa! Masyaallah
banyaknyaaa, ternyata persiapannya matang sekali, jadi bahagia sebagai penyusup
acara.
Aku cukup lega waktu ngeliat ada tambak
disitu. Bersyukur karena bukan kolam pemancingan yang kita juga bisa pesen ikan
di luar kolam untuk di bakar ato diolah yang lain sebagai menu makan. Tapi
kolam ikan alias tambak yang aku liat cukup tradisional.
Eh tapi aku ga boleh seneng dulu karena
ternyata menurut ibu pemilik tambak kita sebaiknya mancing di seberang katanya,
yang kolamnya baru dibuka jadi ikannya lebih banyak dari yang ada di hadapanku
ini. Mau gak mau aku langsung melihat ke belakangku dimana orang-orang sedang
berdiri di jalan setapak membawa barang-barang seabrek itu melintasi jalan yang
lebih setapak lagi menyeberangi tambak itu dan ke belakang pohon-pohon yang
dipakai sebagai pembatas untuk ke tambak seberang baru deh bisa mancing.
Untungnya yang ada dipikiranku ga jadi
kenyataan karena kenyataannya kita menyeberang sungai yag ada di belakang rumah
ibu pemilik tambak, dan bukan menyeberangi tambak, menggunakan banana boat dan
kapal untuk sampai ke tambak yang dituju.
foto-foto jangan lupa
WOW!!
Saya langsung excited naik ke banana boat
sebagai kloter pertama untuk jalan melintasi sungai hutan mangrove yang
lebarnya lebih dari 30m kalau saya perkirakan dengan dengan kedalaman yang
entah berapa dan tanpa baju pelampung!!
Subhanallah!!
Pemandangannya ga mengecewakan! Hutan
mangrove di kanan kiri. Kamera ga berhenti untuk jepret-jepret, kadang jepret
pemandangan kadang juga selfie. Hehehe. Maklum sudah tabiat. Beberapa kali
jepret samapi di salah satu gambar saya merasa ini adalah gambar yang sering
kulihat dan kupakai untuk buat poster mengenai lingkungan hidup. Kalau dulu
Cuma bisa liat gambarnya siapa yang nolak kalau bisa liat aslinya di depan
mata. Setelah itu ada satu lagu yang langsung terngiang di kepala.
Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke Samudra
Bersama teman bertualang
Tempat yang jauh belum pernah terjamah
Suasana yang ramai di tengah kota
Slalu waspadalah kalau berjalan
Siap menolong orang dimana saja
Gozaru Gozaru itulah asalnya
Pembela kebenaran dan keadilan
Hai! Ninja Gozaru
Ninja Hato ha dia mulai beraksi
Menjaga anak-anak bermain di taman
Bunga-bunga indah terbang ke awan
Membawa hati kita jadi gembira
Gozaru Gozaru itulah asalnya
Pembela kebenaran dan keadilan
Hai! Ninja Gozaru
Sungai mengalir indah ke Samudra
Bersama teman bertualang
Tempat yang jauh belum pernah terjamah
Suasana yang ramai di tengah kota
Slalu waspadalah kalau berjalan
Siap menolong orang dimana saja
Gozaru Gozaru itulah asalnya
Pembela kebenaran dan keadilan
Hai! Ninja Gozaru
Ninja Hato ha dia mulai beraksi
Menjaga anak-anak bermain di taman
Bunga-bunga indah terbang ke awan
Membawa hati kita jadi gembira
Gozaru Gozaru itulah asalnya
Pembela kebenaran dan keadilan
Hai! Ninja Gozaru